Pembangunan ekonomi yang digenjot pemerintah Indonesia saat ini ternyata malah menciptakan jurang kesenjangan yang lebar antara golongan kaya dengan golongan miskin. Kondisi ini dinilai terjadi karena koordinasi yang lemah dan ego sektoral serta ego kedaerahan yang masih tinggi.
Direktur Eksekutif IBFI Trisakti Muhammad Nadrattuzaman Hosen mengatakan, Indonesia masih berada dalam kategori negara yang sedang berkembang. Kategori tersebut menciptakam kondisi dimana satu sisi perekonomian sedang meningkat, namun di sisi lain masih ada masalah yang disebabkan ekonomi seperti kemiskinan, pengangguran dan kejahatan.
"Hasil pembangunan ekonomi masih belum merata. Selain itu, jurang pemisah antara orang kaya dan orang miskin pun masih jauh lebar," kata Nadrattuzaman pada acara Round Table Discussion 'Evaluasi Ekonomi Indonesia dalam Perspektif Ekonomi Islam' di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Lebih lanjut, Nadratuzzaman menjelaskan, sistem ekonomi yang diterapkan Indonesia selama ini masih belum mampu menjawab tantangan untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
Terlebih lagi, pembangunan ekonomi saat ini berjalan secara auto pilot alias berjalan tanpa koordinasi. "Jika hal ini masih diteruskan, maka akan menjadikan ketiadaan kedaulatan di negeri ini dalam era globalisasi," kata dia.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar